Dunia Platonis

whatever, wherever, whenever. Free your mind!

Posts Tagged ‘Jeremain Lens

Belanda 4-0 Rumania: Apakah Oranje Sudah Kompetitif?

leave a comment »

Kalahkan Rumania, Oranje jaga rekor sempurna.

Kalahkan Rumania, Oranje jaga rekor sempurna.

Prapertandingan

Louis van Gaal tak berharap menghadapi pertandingan “semudah” melawan Estonia akhir pekan lalu. Rumania disebutnya punya gaya bermain mirip Estonia, tetapi memiliki lebih banyak pemain berkualitas sehingga akan ada perlawanan berarti yang didapat Belanda di Amsterdam ArenA. Wesley Sneijder absen pada pertandingan ini karena cedera pangkal paha ketika pertandingan Estonia. Tempatnya dalam skuat digantikan Adam Maher. Diprediksi pula tidak ada perubahan susunan tim inti untuk melawan Rumania, kecuali Rafael van der Vaart menggantikan posisi Sneijder.

Susunan pemain:

Belanda Kenneth Vermeer; Bruno Martins Indi, Stefan de Vrij, Daryl Janmaat, Daley Blind; Kevin Strootman, Jonathan de Guzman / Adam Maher (74′), Rafael van der Vaart / Jordy Clasie (80′); Robin van Persie / Siem de Jong (86′), Jeremain Lens, Arjen Robben.

Rumania Costil Pantilimon; Vlad Chiriches, Florin Gardos, Gabriel Tamas, Razvan Rat; Mihai Pintilii, Alexandru Bourceanu, Gheorghe Grozav / Adrian Mutu (68′), Cristian Tanase / Alexandru Chipciu (60′), Adrian Popa / Gabriel Torje (63′); Bogdan Stancu.

Pertandingan

Babak pertama: Dan memang benar, Rumania bukan Estonia. Tidak lagi ada kenyamanan bermain yang didapat Belanda seperti pertandingan terdahulu. Rumania melakukan pressing dengan baik, seperti meniru gaya bermain tuan rumah. Bedanya, Razvan Rat melakukan kesalahan kecil dengan salah mengendalikan bola sehingga berujung gol Belanda pada menit ke-12. Bola direbut Jeremain Lens yang langsung dioper ke arah Robin van Persie di depan kotak penalti Rumania. Sekali sentuh, bola dioper dan langsung ditendang Rafael van der Vaart dengan kaki kanan ke pojok kanan gawang Costil Pantilimon. Hanya satu kesalahan ini yang dilakukan Rumania sepanjang babak pertama. Pasukan Victor Piturca itu harus dipuji karena menerapkan permainan menekan ke arah wilayah pertahanan lawan dengan baik serta tidak banyak melakukan kesalahan sendiri di wilayah pertahanan. Sayangnya, mereka tak punya cukup tenaga untuk meneror gawang Kenneth Vermeer. Melewati menit 20-an, intensitas permainan Belanda menurun sehingga keunggulan satu gol tetap bertahan hingga turun minum.

Babak kedua: Ada fakta menarik sejak Belanda ditangani Louis van Gaal usai Euro 2012. Oranje seperti anak-anak muda yang patuh diawasi bapak guru pada 45 menit pertama. Usai istirahat, sang guru memberikan lebih banyak kebebasan berkreasi kepada para muridnya sehingga biasanya babak kedua pertandingan tim berjalan lebih menarik. Penampilan Oranje di babak kedua juga dapat menjadi pelajaran melihat sikap para pemain saat mempertahankan keunggulan, mengejar gol balasan, atau mencari solusi. Uji coba melawan Italia memberi Belanda banyak pelajaran, tetapi Rumania bukan tipe lawan seperti itu. Intensitas Rumania menurun selepas jeda. Menit 56, kecerobohan barisan pertahanan memberikan Arjen Robben keleluasaan. Sayap kidal itu memberikan umpan silang pendek yang disundul Van Persie secara akurat ke tiang jauh. Konsistensi Rumania pun kian runtuh. Sembilan menit berselang wasit Mark Clattenburg memberikan hadiah penalti setelah Jeremain Lens dijatuhkan Florin Gardos. Van Persie mengeksekusinya untuk mencetak rekor gol ke-34 di Oranje — melampaui rekor Abe Lenstra dan Johan Cruyff. Skor 3-0 untuk tuan rumah, permainan lebih terbuka. Belanda bahkan memberi terlalu banyak keleluasaan bagi para pemain Rumania untuk menguasai bola saat ofensif. Sejumlah tendangan bebas di area berbahaya lahir, seperti pelanggaran Daley Blind terhadap Adrian Popa pada menit ke-61. Beruntung Rumania tidak memiliki kualitas penyerang memadai meski sudah memasukkan pemain veteran Adrian Mutu sejak menit 68. Dalam kondisi unggul jauh, Van Gaal baru melakukan pergantian pertama pada menit ke-74. Nuansa eksperimen baru terasa ketika Siem de Jong menginjak rumput lapangan menggantikan Van Persie ketika pertandingan tersisa empat menit. Setidaknya sisa waktu itu dimanfaatkan De Jong untuk menginisiasi proses lahirnya gol keempat melalui Lens. Sundulan kapten Ajax Amsterdam itu menyambut umpan Robben diarahkan kepada Adam Maher. Tendangan Maher dapat diantisipasi Pantilimon, tapi tidak bola muntah yang langsung disambar Lens. Belanda menang 4-0 dan meraih kemenangan keenam dalam enam pertandingan Grup D.

Pascapertandingan

Sebelum pertandingan saya sudah memiliki pertanyaan, seberapa kompetitif tim Belanda saat ini? Dalam kata lain, jika Piala Dunia dimulai esok hari, seberapa siap Oranje mengikutinya? Ternyata jawabannya belum dapat ditemukan pada pertandingan ini. Pasukan Van Gaal masih butuh waktu mematangkan kekompakan dan bentuk permainan. Setidaknya, empat laga sisa kualifikasi dapat dihadapi dengan lebih tenang. Selain itu, kritik Van Gaal kepada Robben yang dinilai terlalu sering bertukar posisi dengan Lens tampaknya didengar sang pemain. Robben tak pernah berpindah dari posisi sayap kiri meski belum menemukan bentuk permainan seperti periode puncaknya dulu. Memang dua kali pergerakan Robben menghasilkan gol, tetapi ekspektasi terhadap dirinya lebih besar daripada kontribusi tersebut. Terakhir, agak sulit menentukan pemain terbaik Oranje untuk pertandingan ini. Meski saya berpendapat sebuah kemewahan baginya dimainkan 90 menit penuh, tapi rasanya Lens paling pantas memperoleh gelar kehormatan itu. Tidak tampil terlalu wah, tapi Lens selalu terlibat dalam setiap gol Belanda dalam pertandingan ini.

Written by hawe11

Maret 27, 2013 at 5:32 am